MATIUS
7:12-14
Saudara/I yang terkasih dalam
Kristus, dalam hidup, kita sering diperhadapkan dengan pilihan. Ada pilihan
dalam hal kecil seperti memilih makanan yang akan kita makan, bahkan sampai
kepada pilihan yang akan menentukan masa depan kita, seperti memilih pekerjaan.
Dalam pembacaan kita, jika kita lihat, sepertinya pembacaan kita juga berbicara
mengenai pillihan hidup. Yesus menyampaikan pengajarannya pada pasal yang ke 7
ini dengan memberi 2 pilihan yang kontras, seperti jalan (7:12-14); pohon (7:15-20);
dan Dasar Bangunan (7:24-27). Namun, sadar atau tidak, sebenarnya bacaan kita
bukan berbicara mengenai pilihan, sebab Allah begitu mengasihi kita sehingga,
ia memberikan petunjuk untuk kehidupan kita. Mari kita lihat petunjuk kehidupan
tersebut dalam pembacaan kita.
Pada ayat 12 Yesus menekankan tentang
hubungan di antara sesama manusia. Bagi Yesus hidup bersama orang lain itu
penting, sebab hidup dan kehidupan itu Tuhan yang ciptakan. Jika murid-murid
mau hidup damai, tentram dan sukacita, maka dalam hubungan dengan orang lain
mereka harus saling menghargai dan menerima satu sama lain. Ini adalah prinsip
keseimbangan hidup yang Yesus ajarkan. Ajaran ini juga ada pada bangsa-bangsa
lain dan juga pada orang-orang di sekitar kita, tetapi biasanya berbunyi: “jangan lakukan apa yang kamu tidak ingin
orang lain lakukan kepadamu”. Bunyi kalimat ini negative. Sedangkan yang
Yesus katakan adalah lebih dalam lagi dalam bentuk kalimat positif dan motivasi
untuk bertindak terlebih dahulu: “segala
sesuatu yang kamu kehendaki supaya rang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian
juga kepada mereka”. Ini berarti kita yang harus bertindak lebih dahulu
untuk mengasihi sehingga kita juga dikasihi.
Pada ayat 13 dan 14, Yesus
menggambarkan jalan kehidupan bagaikan 2 pintu dan jalannya yang lebar dan ada
yang sempit. Pintu yang lebar dan jalan yang luas adalah gambaran dari
kesenangan dunia yang sangat digemari oleh banyak orang sehingga pintu dan
jalan itu sering dilalui oleh manusia. Pintu dan jalan itu seperti hidup yang hanya
mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain, hidup hanya mau menerima
pertolongan tetapi susah untuk memberi pertolongan. Setiap orang pasti ingin
kebahagiaan dan tidak ingin mendapat kesusahan. Yesus pun mengetahui dan
memahami kelemahan manusia dalam hal ini. Karena itu Ia tidak memberikan
pilihan kepada kita, melainkan perintah. Perintah agar kita tidak menyimpang
dari kebenaran dan tetap hidup dalam jalan-Nya. Perintah tersebut ada pada kata
pertama di ayat 13: “masuklah”.
Yesus tidak menyuruh kita memilih, tapi Tuhan
MENYURUH kita masuk pintu sempit. Sebab bila kita disuruh untuk
memilih, kita pasti akan memiih jalan keinginan daging, jalan yang luas dengan
pintu yang lebar. Ini bukti bahwa dosa itu sangat dekat juga dengan kita.
Sekali kita tidak berhati-hati dan menahan godaan, kita akan memilih dosa
dengan pintunya yang terbuka lebar untuk kita. Sudah pasti kita tidak akan
selamat. Namun karena Yesus mengasihi kita, perintah-Nya adalah menyuruh kita
mengikuti jalan-Nya, yang meskipun sesak dengan pintu yang sempit. Ini adalah
rumus dari kehidupan, seperti pepatah berakit-rakit
ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit- sakit dahulu, bersenang-senang
kemudian.
Saudara/I, Firman Tuhan bagi kita
pada hari ini ada dua hal, yaitu:
1. Kita
wajib hidup rukun dan damai dengan sesama kita karena setiap orang yang hidup
bersama dengan kita adalah ciptaan Allah yang juga dikasihi Allah. Manusia
ciptaan Allah adalah makhluk sosial, yang diciptakan tidak untuk hidup sendiri
tetapi untuk hidup bersama orang lain di sekitar kita. Demi kedamaian dalam
kebersamaan itu, lakukanlah hal-hal yang baik (kasih) kepada sesama kita.
2. Hidup
bersama Allah di dunia ini tidaklah mudah. Banyak tantangan dan kesulitan yang
akan dialami dan dihadapi termasuk di dalamnya penyangkalan diri. Yesus sudah
pernah berkata bahwa barangsiapa ingin mengikut Dia, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya, dan kemudian mengikut Yesus. Pintu masuk yang menuju
hidup kekal itu benar-benar sempit dan jalan yang harus dilalui penuh dengan
kesukaran. Godaan, hambatan, ancaaman dan lain-lain pasti akan dihadapi dan
dialami oleh setiap orang yang percaya kepada Kristus. Sebagai contoh: Karena
iman kepada Kristus, banyak dari kita sering mangalami ketidakadilan (baik di
rumah, tempat kerja dan di masyarakat).
Namun
kita harus mampu berjalan di jalan yang sempit tadi dengan menghadirkan Yesus
bersama-sama dengan kita. Yesus berkata: Sedikit orang yang mendapati jalan
sempit itu. Itu berarti bahwa jalan tersebut menuntut kesungguhan hati dalam
hal percaya kepada Allah. Tidak boleh menyerah dalam menghadapi tantangan
hidup, karena ada sesuatu yang akan kita dapat dibalik semuanya itu, yaitu
kehidupan yang kekal bersama Allah.
Roh
Kudus kiranya memampukan kita dalam melakukan firman-Nya dalam kehidupan kita
setiap hari. Amin.